Selasa, 26 Januari 2010

Rilis Album Baru, Scorpions Malah Bubar

Band rock gaek Scorpions berencana merilis album terbaru mereka Sting In The Tail pada 19 Maret 2010 nanti. Tapi bukannya merayakan kelanggengan karir mereka yang udah 45 tahun dan 22 album itu, mereka malah memilih untuk bubar.

Tulis mereka di situs resmi Scorpions "Saat mengerjakan album ini, kami merasa sangat perkasa dan kreatif .. tetapi kami juga ingin mengakhiri karir saat kami sedang di puncak." Rencana bubar ini memang bukan dalam waktu dekat, karena dalam beberapa tahun ke depan masih merencanakan konser keliling Jerman, negara asal mereka, dan juga ke lima penjuru benua.

Scorpions terbentuk tahun 1965 di Hannover, Jerman, dengan motornya Rudolf Schenker (gitar) dan Klaus Meine (vokal). Walaupun mengusung nafas hard rock, namun hits terbesar mereka justru datang dari single balada "Wind of Change" yang lengket di otak dengan bait siulan khasnya. Mereka pernah beberapa kali datang ke Indonesia, terakhir tahun 2004, dan pernah menulis lagu bersama Titiek Puspa dan James F. Sundah berjudul "When You Came Into My Life" untuk album Pure Instinct (1996).

Jarang ada band yang bisa bertahan dan terus produktif seperti mereka, dan sepertinya masih banyak cukup waktu untuk mereka berubah pikiran. Atau menurut kamu emang udah saatnya mereka pensiun?

Smashing Pumpkins Rilis Lagu Gratis Satu Per Satu

Smashing Pumpkins, yang menyisakan Billy Corgan aja dari formasi awalnya, punya niat murah hati untuk membagi-bagikan album baru mereka gratis, tis, tis di internet. Album berjudul Teargarden By Kaleidyscope ini tapinya ngga dirilis utuh satu album, tapi bakal dikeluarin satu lagu satu lagu sampe selesai lewat website mereka www.smashingpumpkins.com.


Bedanya dengan band-band lain yang merilis lagu gratis secara online, Smashing Pumpkins ngga minta pengunduhnya mengisi data kayak nama dan alamat email dulu, tapi beneran tinggal ke websitenya, dan aklik download, langsung dapet deh.Bulan lalu lagu "A Song For A Son" sudah dirilis dan bulan ini sudah keluar lagi satu lagu baru "Widow Wake My Mind".

Lagu yang pertama beneran terdengar seperti lagu pembuka album. Bagian baitnya diisi dengan dentingan piano dan sedikit sampling string section. Baru menjelang pertengahan lagu muncul solo gitar yang lumayan ciamik dan bikin kangen akan Pumpkins. Lagu "Widow Wake My Mind" juga belum terdengar agresif seperti lagu Smashing Pumpkins layaknya, jadi elo mungkin lumayan kaget dengernya. Di beberapa bagian banyak terdengar reriuhan organ vintage, dan pedal distorsi Corgan sepertinya lagi disimpen dulu sementara. Lumayan menarik untuk disimak mau dibawa kemana inkarnasi Smashing Pumpkins oleh Corgan kali ini.

Kalo-kalo elo masih terlalu muda untuk inget Smashing Pumpkins pas jaman jaya-jayanya, mereka mulai ngetop di awal '90an bersama scene musik alternatif yang saat itu booming banget. Album Siamese Dream (1993) terjual empat juta kopi dengan hit single "Today". Namun puncak karya mereka adalah double-album Mellon Collie and The Infinite Sadness yang terjual lebih dari sembilan juta kopi di Amerika saja. Band yang beranggotakan Billy Corgan, James Iha (gitar), D'arcy Wretzky (bass) dan Jimmy Chamberlin (drum) itu pun satu persatu rontok setelah sepanjang akhir '90an, walaupun tetap mengeluarkan album Adore (1998) dan Machina/The Machines of God (2000).

Setelah itu Billy Corgan sempat reuni dengan Chamberlin di band barunya Zwan, yang ngga berumur lama. Setelah itu Corgan sempat merilis album solo TheFutureEmbrace, yang belum apa-apa malah disambut dengan pengumuman oleh dirinya sendiri bahwa ia ingin membangun kembali Smashing Pumpkins. Sayangnya hanya Chamberlin yang tersisa di formasi baru Pumpkins itu, dan pada tahun lalu pun Chamberlin akhirnya cabut juga. Gimanapun juga, memang dari awal jiwa Smashing Pumpkins memang ada di Corgan, tapi apakah kebesarannya masih bisa dipertahankan? Kita tunggu aja kelanjutan kiprahnya di album baru ini, gratis cing!

Kamis, 21 Januari 2010

Titiek Puspa Masih Simpan Niat Konser Pasca Perawatan Kanker

Penyanyi legendaris Titiek Puspa baru saja pulang dari Singapura untuk menjalani pengobatan kanker rahim stadium dua yang dideritanya. Beliau menggelar acara syukuran di rumahnya di bilangan Pancoran, Jakarta pada hari Senin kemarin.

Hebatnya dedikasi diva berusia 72 tahun pada dunia musik tampaknya sama sekali ngga padam. Sebelum diketahui bahwa ia menderita penyakit tersebut memang ia telah merencanakan konser merayakan 55 tahun kiprahnya di dunia panggung Indonesia. Tentu aja rencana tersebut buyar sudah, tapi bukan berarti batal, karena Nenek Titiek ini tetap ngotot ingin naik panggung lagi. Setelah kesehatannya dinilai pulih nanti, ia mentargetkan di tahun 2011 nanti konsernya yang tertunda ini bisa dilaksanakan.

Maklum deh, sosok Titiek Puspa memang sangat identik dengan sifat energetik dan lincah. Sejak kemunculannya di dunia tarik suara dan layar perak di awal tahun '60-an sudah tidak terhitung kontribusi beliau ke dunia hiburan tanah air. Band-band generasi kita pernah merayakan karya-karyanya lewat album tribut "From Us To U", yang diisi antara lain oleh Peterpan, Naif, Kahitna, Ungu, dan lain-lain. Tahun 2007 kemarin pun beliau sebenarnya sudah pernah menggelar konser spektakuler merayakan ulang tahunnya yang ke 70, yang melibatkan belasan artis nasional dan dihadiri oleh Presiden SBY.

Sampai saat ini bisa dibilang sosoknya masih belum tergantikan, dan kayaknya memang ngga bakal ada yang menggantikan juga. Cepat sembuh ya eyang kita!

Senin, 18 Januari 2010

Lagi-lagi Coldplay Dituduh Nyontek Lagu

Setelah di tahun 2008 kemarin Coldplay habis-habisan dituduh mencuri lagu "Viva La Vida" dari berbagai pihak, mulai dari Joe Satriani, Cat Stevens sampe band ngga tenar Creaky Boards, kini ada lagi band yang menuduh Coldplay nyolong karya.

Kali ini tuduhan datang dari seorang pria bernama Sammie Lee Smith, yang mengklaim bahwa lagu Yellow, Trouble, dan Clocks bukan merupakan hasil karya Coldplay, melainkan hasil karya dia. Untuk itu dia minta Coldplay tidak lagi memainkan lagu-lagu tersebut dan juga pastinya meminta duit dari hasil penjualan lagu-lagu itu.

Lagu Yellow dan Trouble terdapat di album pertama Coldplay, Parachutes, yang dirilis tahun 2000 dan membuka pintu Coldplay ke kesuksesan internasional. Album tersebut memenangkan Grammy Awards di tahun 2002 sebagai Best Alternative Music Album dan Brit Awards 2001 sebagi Best Album. Sedangkan Clocks terdapat di album A Rush Of Blood To The Head yang dirilis pada 2002, di mana albumnya diganjar Best Alternative Music Album pada Grammy Awards 2003 dan lagu Clocks sendiri memenangkan Record of the Year pada Grammy Awards 2004.

Memang semakin tinggi pohon, semakin besar angin yang meniupnya dan goyangannya bakal makin kencang juga. Semoga aja Coldplay bisa membuktikan mereka menulis lagu-lagu tersebut sendiri dan ngga bikin mereka patah semangat berkarya.

Jumat, 15 Januari 2010

Glenn Fredly Pensiun Main Musik?

Walah, pasti kaget baca judul artikel di atas. Ya, penyanyi Glenn Fredly minggu lalu mengutarakan niatnya untuk pensiun dari dunia musik ke publik. Memang tidak dalam waktu dekat, tapi nanti seusai turnya di taun 2011.

Pria bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini memang sudah malang melintang selama 15 tahun di kancah musik nasional. Bahkan niatan melebarkan sayap pun sudah dilakukannya dengan merencanakan show di Singapura pada 6 Februari mendatang. Konser tersebut juga sekaligus memperkenalkan album barunya Lovevolution, yang memang berisikan beberapa lagu dengan lirik berbahasa Inggris.

Setelah pensiun nanti, pria berusia 34 tahun ini menyatakan ingin menetap di Maluku, tanah kelahirannya, sekaligus membangun usaha di sana dan memajukan daerah di belahan timur Indonesia tersebut. Lima belas tahun hidup dengan musik dirasanya sudah lebih dari cukup dan sudah saatnya ia mengejar mimpinya yang lain.


Yah masih banyak waktu untuk Glenn berubah pikiran. Semoga saja apresiasi dan dukungan pecinta musik lokal maupun luar negeri bisa mengubah niatan Nyong Ambon nan berbakat ini.

Rabu, 06 Januari 2010

Soundgarden Reuni!

Wuidih, makin komplit aja barisan band 90-an yang mantep berkumpul kembali untuk reuni. Setelah kemaren ada Stone Temple Pilots, Rage Against The Machine, dan Blind Melon dengan vokalis barunya, kini veteran grunge Soundgarden pun dikabarkan bakal berkibar lagi.

Berita ini langsung dateng dari Twitternya Chris Cornell sang (eks)vokalis. "The 12 year break is over & school is back in session. Sign up now. Knights of the Soundtable ride again! www.soundgardenworld.com," katanya. Setelah Soundgarden bubar di tahun 1997, Chris Cornell sempat solo karir dan pastinya yang masih kamu ingat gabung sama tiga personal eks Rage Against The Machine untuk membentuk Audioslave.

Setelah Audioslave bubar dan RATM reuni, Cornell juga rupanya kangen temen-temen lamanya. Mari kita tunggu sepak terjangnya di 2010!

Selasa, 05 Januari 2010

Jadwal Konser di Singapura




Happy New Year semuanya! Kayaknya harapan kita sama ya, semoga di tahun ini musik Indonesia bisa lebih maju. Tambah kualitas, ngga asal ngejual dan membodohi selera bangsa. Dan moga-moga aja banyak band luar yang jadi konser di sini, biar referensi musik kita makin terbuka dan bisa dapet influence musikalitas, bukan cuma asal trendi aja.

Kalau kemarin kita udah ngebeberin beberapa band internasional yang bakal manggung di sini, nah sekarang kita liat sedikit ke sebrang lautan yah. Seperti layaknya taun-taun lalu, negeri tetangga kita Singapura kebagian banyak banget jadwal konser artis internasional yang menggiurkan. Entah karena kondisi negara yang lebih stabil, penonton yang lebih apresiatif, atau promotor yang lebih agresif, banyak nama-nama besar yang mampir di Negeri Singa tapi ngga nyebrang ke sini.

Untuk 3 bulan ke depan, coba aja liat daftar konser berikut ini :
  • 12 Januari: Yeah Yeah Yeahs - ini konon hampir disabet Java tapi ngga kesampaian.
  • 13 Januari: Cat Power - musisi wanita sendu ini mungkin ngga banyak dikenal di sini, tapi sayang banget kalau dilewatkan.
  • 14 Januari: Green Day - sudahlah ngga usah dibahas.
  • 19 Januari: Patrick Watson - musisi indie rock Kanada yang sudah punya 3 album, terbarunya di tahun lalu.
  • 24 Januari: The Killers - sudahlah (lagi-lagi) ngga usah dibahas.
  • 26 Januari: Andrew Bird - musisi multi-instrumentalis asal Chicago, AS. yang rajin malang-melintang mengisi album artis lain.
  • 8 Februari: Echo & The Bunnymen - band Inggris senior yang banyak menjadi inspirasi band-band britpop.
  • 28 Februari: Backstreet Boys - boyband senior nih hahaha.
  • 7 Maret: Paramore - gosipnya sih band yang satu ini masih usaha mau didatengin ke sini
  • 11-21 Maret: Mosaic Music Festival, di antaranya diisi oleh Babyface, The GO! Team, Kings Of Convenience, Kool & The Gang.

Gimana tuh, ada yang menarik minat kamu? Sebenernya kalau mau mecahin celengan, bisa kok pergi dengan budget terbatas. Untuk tiket kebanyakan bisa dibeli online di SISTIC, asal belom sold out ya. Untuk transportasi bisa cari flight murah seperti AirAsia, JetStar, atau Tiger Airways. Untuk penginapan bisa di hostel atau rame-rame sewa apartemen harian. Dapet deh dengan kocek sekitar Rp 2 juta. Asal di sananya ngga belanja aja!


Lagu Lama Rage Against The Machine Jadi Jawara Tangga Lagu Inggris

Musim liburan Natal untuk industri musik Inggris punya budaya tersendiri. Gelar "Christmas Number One Single" alias menjadi nomer satu di tangga lagu Inggris di minggu libur Natal merupakan sebuah tradisi lama yang gengsinya diperebutkan banyak pihak. Karena musim libur ini merupakan saat di mana orang banyak belanja, maka para perusahaan rekaman pun makin rajin mempromosikan jualan musik mereka agar meraih popularitas dan penjualan maksimal.

Nah bukan kebetulan, empat tahun belakangan ini para peraih Christmas Number One semuanya adalah jebolan acara reality show musik The X-Factor. Memang keempat single tersebut sengaja dikeluarkan dan dipromosikan untuk meraih puncak tangga lagu di minggu Natal. Mereka adalah "That's My Goal" dari Shayne Ward (2005), "A Moment Like This" dari Leona Lewis (2006), "When You Believe" dari Leon Jackson (2007) dan "Hallelujah" dari Alexandra Burke (2008) Untuk tahun ini, lagu yang dijagokan adalah "The Climb" dari Joe McElderry.

Namun strategi penjualan tersebut ternyata mendapat perlawanan dari segelintir orang yang bosen melihat tangga lagu yang dikuasai dan diatur oleh perusahaan rekaman. Jon dan Tracy Morter, sepasang suami istri yang mempunyai visi sama, membuat Facebook group berjudul "Rage Against the Machine for Christmas No 1". Pesannya singkat dan jelas: beli lagu lama tahun 1992 milik Rage Against The Machine, "Killing In The Name" sebanyak-banyaknya di minggu Natal agar menjadi Christmas Number One.

Dan edannya mereka berhasil. Hampir satu juta orang bergabung dengan group ini, dan hasilnya lagu ini tercatat terbeli sebanyak 502.000 kopi. Lagu milik Joe McElderry hanya terjual sebanyak 450.000 kopi.

Wah ini beneran unjuk gigi era digital deh. Keliatan betapa kampanye online yang viral bisa menjadi sangat berhasil meraih perhatian orang banyak dan berhasil mencapai tujuannya. Udah gitu lagu yang dibeli pun adalah versi digital alias MP3 lho. Lewat kampanye ini yang pengen ditunjukin oleh Jon dan Tracy adalah selera pasar di era digital udah ngga bisa lagi didikte oleh label rekaman deh. Gimana dengan band kamu, lagunya udah ikutan Free Your Soul kan? Udah setengah langkah ke populer deh tuh. Lanjutin dengan bikin strategi pemasaran yang unik dan menarik. Dijamin ngga perlu biaya besar deh, cukup dengan menguasai teknologi aja. Bejibun channel buat jualan karya kamu, bisa lewat Facebook, YouTube, Twitter, MySpace, banyak deh, tinggal gimana kamu menggunakannya aja.

Band Indie Indonesia Menang Besar di Junksounds Awards!





Angkat kepalan tangan lo ke udara dan teriakkan "YEAH!!" Berkat dukungan lo semua, band-band asal negeri kita berhasil merebut titel pemenang di hampir semua kategori Junksounds Awards 2009. Dari 10 kategori, 9 diantaranya dimenangkan oleh musisi lokal kita, dan satu kategori sisa pun kita ada di posisi runner up. Menurut Junksounds, ada lebih dari 130,000 suara pemilih, dan 20% atau sekitar 26.000 ribu suara (termasuk suara lo!) berasal dari Indonesia. Walaupun secara persentase termasuk kecil, tapi band-band kita tetep menang tuh. Berarti memang bukan di negara kita aja diakui, tapi juga di negara-negara tetangga yang ikutan memilih.


Nih dia lengkapnya sederet nama lokal yang harum di dunia internasional:

  • Best Pop/Indie Rock Act (Solo/Group):
    • Winner: The S.I.G.I.T.
    • Runner Up: Pee Wee Gaskins
  • Best Hardcore/Metal Act:
    • Runner Up: Ghaust
  • Best Urban Act (Solo/Group):
    • Winner: RAN
  • Best Electronic/Fusion Act:
    • Winner: Goodnight Electric
  • Best Live Act (Solo/Group):
    • Winner: The S.I.G.I.T.
    • Runner Up: Pee Wee Gaskins
  • Best Acoustic Act (Solo/Group):
    • Winner: EndahNRhesa
    • Runner Up: The Trees and The Wild
  • Best Breakthrough Act (Solo/Group):
    • Winner: Monkey To Millionaire
  • Most Promising Act (Solo/Group):
    • Winner: Monday Math Class
    • Runner Up: The Wispy Hummer
  • Song of The Year:
    • Winner: "Honeymoon On Ice", The Trees and The Wild
  • Album/EP of the Year:
    • Winner: The S.I.G.I.T, Hertz Dyslexia
    • 1st Runner Up: Monkey To Millionaire, Lantai Merah
    • 2nd Runner Up: Trees And The Wild, Rasuk


Sekali lagi selamat buat semua pemenangnya! Jangan lupa dukung terus mereka, gabung di Facebooknya, follow Twitternya, hadiri show-shownya, dan beli karya-karyanya yang asli. Jangan lupa perkenalkan juga nama-nama di atas ke temen-temen lo yang belom kenal mereka, jangan sampai dunia internasional udah memberi pengakuan tapi di dalam negeri ga diapresiasi dengan benar.