Berita bagus buat penggemar Coldplay, dalam sebuah interview dengan media Brazil, Chris Martin sesumbar bahwa album baru Coldplay akan rampung tahun ini dan dirilis menjelang liburan natal akhir tahun nanti. Album ini disebut masih akan dikomandoi oleh Brian Eno, yang juga membantu mereka dalam Viva La Vida Or Death And All His Friends.
Sayangnya, tanggal rilis di akhir tahun tersebut langsung dibantah oleh pihak EMI, label rekaman Coldplay, seperti ditulis media berita BBC6. Hal ini lantas menimbulkan kebingungan di kalangan fans Coldplay, sekaligus menghembuskan kabar bahwa hubungan antara Coldplay dan label rekaman mereka sudah tidak harmonis lagi. Chris Martin malah lebih mengompori lagi dengan menyindir bahwa mereka sendiri tidak bisa mengakses file lagu-lagu yang telah mereka rekam saat ini tanpa ijin dan bantuan label, yang menjaga kelewat ketat. "Kami sudah jadi hak milik orang, dan tidak bisa merilis apa-apa tanpa ijin mereka," sesumbar Chris.
Tahun lalu Coldplay merilis gratis album rekaman live mereka "LeftRightLeftRightLeft", yang konon mereka biayai sendiri. Dalam prakteknya, mereka bayar ke EMI agar mereka boleh merilis album tersebut secara gratis, sebab hak rilis album tersebut kan ada di pihak label. Mungkin didorong oleh insiden tersebut, kini antara band dan label itu saling unjuk kekuasaan. Coldplay sendiri jelas mencoba menjaring suara fans dengan mendeklarasikan tanggal rilis tersebut.
Yang jelas untuk album baru ini, produser Brian Eno telah menerapkan cara rekaman yang unik: tidak ada sesi rekaman bareng. Semua anggota band harus merekam dan menggubah bagian mereka masing-masing tanpa mendengar atau mendapat masukan dari tiga anggota lainnya. Jadi gimana ya akhirnay, apakah pihak label akan tunduk kepada Coldplay dan legiun fansnya? Yah akhir tahun masih lumayan lama juga, kita cuma bisa bersabar dulu untuk saat ini.